Ada beberapa spesies kopi yang ada di Nusantara. Dari tulisan sebelumnya yaitu sejarah kopi di dunia hingga masuk ke Indonesia, diceritakan bahwa kopi Arabika adalah spesies kopi yang pertama kali dibudidayakan. Namun beberapa waktu kemudian, produksinya mengalami kemunduran karena adanya serangan penyakit karat daun (Hemilieia vastatrix).

Karenanya aktivitas perkebunan kopi mulai membudidayakan spesies kopi lain yaitu kopi Liberika (C. liberica). Namun spesies ini juga tidak tahan juga terhadap serangan penyakit karat daun.

Akhirnya pada awal abad 20 mulailah dibudidayakan spesies kopi lainnya yaitu kopi robusta. Kopi jenis inilah yang tahan terhadap penyakit karat daun.

Sampai saat ini, kebun kopi di Indonesia sebagian besar ditanam kopi jenis Robusta terutama di Jawa dan Sumatra.

Pada artikel tentang kopi yang saya tulis sekarang, saya menguraikan tentang dua spesies yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia.


Gambar tanaman dan biji kopi Arabika dan kopi Robusta
Sumber gambar:  http://repository.ump.ac.id/284/3/Isnaeni%20Nur%20Hasanah%20BAB%20II.pdf

Spesies Kopi


Saat ini telah ditemukan kurang lebih 80 spesies kopi. Spesies kopi di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis karena diperdagangkan bukan di lokal saja namun sampai mancanegara sebagian besarnya ada dua spesies, yaitu:

1. Kopi Arabika (Coffea arabica).

2. Kopi Robusta (C. canephora robusta).


Sekarang kita bahas dua spesies kopi ini.


Kopi Arabika


Pertama kali ditemukan di Ethiopia pada abad ke-12 dan mulai diperbanyak di Indonesia di awal abad ke-17 (Lihat sejarah kopi)

Kopi ini dapat tumbuh baik pada temperatur 18 sampai 22 derajat celcius.

Di Indonesia, kopi jenis ini tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 sampai 2100 meter di atas permukaan laut (dpl).


Morfologi kopi Arabika

Buah kopi Arabka tergolong buah batu, bentuknya lonjong. Panjangnya 12 sampai 18 mm. Diameternya 8 sampai 15 mm.

Rata-rata ada dua biji kopi di dalam satu buah kopi. Berat perbiji kopi kurang lebih 0,45 sampai 0,5 gram per biji.

Kopi Arabika memiliki aroma dan rasa yang khas. Biasanya yang sudah mempunyai pengetahuan tentang kopi atau yang sudah lama menjadi peminum kopi tahu rasanya serta dapat membedakan mana minuman kopi yang bahan asalnya dari biji kopi Arabika dan mana yang dari biji kopi Robusta.


Kopi Robusta


Awal ditemukan di Kongo (benua Afrika) di akhir abad ke-18, dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada abad 19 (lihat sejarah kopi di Indonesia).

Jenis kopi ini dapat beradaptasi dengan baik pada iklim yang hangat serta dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 100 sampai 800 meter di atas permukaan laut.


Morfologi kopi robusta

Kopi robusta tergolong buah batu. Bentuknya bulat telur bola.

Kopi ini mempunyai biji yang berukuran lebih pendek daripada spesies arabika. Walaupun begitu ia memiliki diameter yang lebih besar.

Biasanya spesies kopi ini mempunyai berat lebih ringan daripada Arabika. Beratnya sekitar 0,4 gram per biji kopi.

Rasa kopi Robusta lebih pahit. Ditambah lagi ia mempunyai kandungan kafein yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi Arabika.

Setelah mengetahui perbandingan kopi Arabika dan kopi Robusta, baik dari segi morfologi, segi kandungan kafein, segi cita rasa, dan seterusnya, maka sekarang saya akan uraikan tentang manfaat kopi untuk menambah pengetahuan dasar tentang kopi.


Manfaat Kopi


Sebagian besar manfaat kopi terletak pada bijinya. Biji kopi disangrai, lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk kopi untuk dijadikan minuman kopi (lihat proses pengolahan kopi)

Walaupun begitu , bagian lain dari tanaman kopi bisa juga bermanfaat terutama bagi manusia.


Contoh manfaat tanaman kopi


1. Batang pohon kopi dapat dijadikan kayu bakar atau arang.

2. Daun dari tanaman kopi dapat bermanfaat untuk bahan minuman seduh.

3. Kulit buah kopi dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan juga untuk kompos organik.

4. Biji kopi dapat dibuat bubuk untuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan minuman dan olahan makanan.

5. Bubuk kopi dapat dimanfaatkan manusia sebagai bahan kosmetika, contohnya untuk melembabkan kulit serta menghaluskannya, sebagai bahan untuk pembuatan masker wajah, sabun, dan lainnya.

6. Dalam dunia medis atau kedokteran, kandungan kopi yaitu kafein dapat digunakan sebagai penurun rasa sakit.

Contoh lainnya: Kafein bersama asam klorogenat dapat digunakan untuk antioksidan untuk melawan molekul radikal bebas.

7. Batang kayu dari tanaman kopi dapat dijadikan meubel (kursi unik) dan perabotan rumah tangga, akar tanaman kopi dapat dijadikan hiasan pohon/miniatur pohon dan bunga yang menyerupai bonsai, kayu kopi juga diolah oleh pengrajin menjadi rangkaian biji tasbih, stick drum, dan tongkat komando. (sumber: http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/?p=8059)

Di bawah ini adalah contoh gambarnya yang diambil dari website litbang pertanian di atas.


meubel kursi dan meja dari kayu kopi yang dibuat pengrajin indonesia
Kerajinan meubel kursi dari kayu kopi
Sumber Gambar: http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/?p=8059



kerajinan hiasan miniatur pohon dibuat dari akar tanaman kopi
Kerajinan hiasan miniatur pohon/bonsai dari akar tanaman kopi
Sumber Gambar: http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/?p=8059


Penutup artikel


Demikianlah artikel tentang kopi yang berjudul Dua spesies kopi yang dominan terdapat di Indonesia. Semoga artikel ini menambah pengetahuan anda tentang kopi. 

Baca juga artikel di bawah untuk melengkapi informasi tentang kopi:

Seri belajar mengenal kopi : yaitu pembahasan tentang pengertian kopi dan istilah-istilah perkopian.

Informasi mengenai tanaman kopi : berisi tentang informasi dasar seputar tanaman kopi.



Sumber tulisan


Bab II Skripsi Isnaeni Nur Hasanah
FKIP UMP
Tahun 2016




0 comments:

Post a Comment