Saya sudah menulis dua contoh bencana alam di artikel sebelumnya, yaitu:

1. Apa itu gempa dan persiapan menghadapinya.

2. Apa tsunami itu dan persiapan menghadapinya.


Semoga dengan penyebaran informasi ini, masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di daerah yang rawan bencana tersebut akan lebih siap dan tangguh menghadapi bencana.

Setelah turut serta menyebarkan informasi tentang waspada bencana alam di atas melalui blog ini, sekarang saya akan menulis tentang angin puting beliung.

Sumber tulisan adalah dari:


1. http://pusatkrisis.kemkes.go.id

2. https://www.bnpb.go.id

3. http://spab.kemdikbud.go.id


Mari kita mulai informasi ini dimulai dari definisi puting beliung.


Definisi puting beliung


Apa puting beliung itu?


Puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (sekitar 3-5 menit)

Di luar negeri (misalnya di USA, angin ini dinamakan tornado).

Kalau lokal Indonesia seperti di Sumatera, orang biasa menyebut angin bohorok. Di wilayah lain, orang menyebutnya angin ribut, ada juga yang mengatakannya angin puyuh.


Wilayah Indonesia dan puting beliung


Beberapa daerah di Indonesia sering terkena bencana puting beliung. Bencana ini dapat menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Oleh karena itu angin puting beliung ini adalah fenomena alam yang berbahaya dampaknya bagi kita.

Biasanya puting beliung terjadi dalam waktu singkat kurang lebih maksimal 5 menit. Walau singkat, angin ini dapat menghancurkan apa saja yang ada di hadapannya, seperti rumah warga, bangunan, pohon, dan lainnya.

Peta daerah yang berpotensi besar mengalami puting beliung


Lihat gambar di bawah, terlihat potensi ancaman bencana (yang bertanda kotak merah) ada di beberapa daerah pulau Jawa, dan daerah lainnya.


peta ancaman bencana angin puting beliung di indonesia



Sumber gambar : http://geospasial.bnpb.go.id/wp-content/uploads/2010/02/2010-02-10_hazard_angin_kabupaten_bnpb.pdf


Proses terjadinya angin puting beliung


Bagaimana proses terjadinya angin puting beliung? 


Fase terjadinya angin puting beliung ada tiga tahapan, yaitu:


1. Fase tumbuh

Dalam fase ini di dalam awan sedang terjadi arus udara yang naik ke atas dengan tekanan sangat kuat.

Pada fase ini hujan belum turun, karena titik air masih tertahan oleh arus udara yang bergerak naik menuju puncak awan.

2. Fase dewasa

Pada tahap ini, titik air yang tidak bisa lagi ditahan oleh udara akan naik menuju puncak awan. Hujan akan turun dan menyebabkan adanya gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun.

Arus udara naik dan turun akan menimbulkan arus geser yang memutar lalu membentuk pusaran. Semakin lama, arus udara akan semakin cepat dan membentuk sebuah siklon yang menyentuh bumi. Inilah yang disebut angin puting beliung.

3. Fase punah

Pada tahap ini, tidak ada masa udara yang naik namun massa udara akan meluas di seluruh awan. Seiring berjalannya waktu, massa ini akan berhenti dan pertumbuhan awan akan berakhir.

sumber: https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/angin-puting-beliung


Perbedaan antara siklon, tornado, puting beliung dan water spout


Semua jenis angin kencang yang disebutkan di atas sama-sama merupakan pusaran atmosfer, namun mereka pada dasarnya berbeda.

Perbedaan dari ukuran diameter


Diameter tornado, puting beliung, dan water spout sama-sama berkisar rata-rata ratusan meter. Diameter siklon dapat mencapai ratusan kilometer.

Perbedaan dari tempat terjadinya


Tornado terjadi di atas daratan, sedangkan siklon tropis di atas lautan luas. Siklon tropis yang memasuki daratan akan melemah dan kemudian mati.

Perbedaan berdasarkan penyebutan


Puting beliung merupakan sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia.

Water spout merupakan tornado yang terjadi di atas perairan, misalnya di laut atau di danau.

Perbedaan dari arah gerak


Untuk siklon di bumi belahan selatan umumnya bergerak ke arah barat/barat daya, sedangkan siklon di bumi belahan utara umumnya bergerak ke arah barat/barat laut.

Untuk tornado, arah pergerakan tergantung dari arah gerak badai guntur pembentuknya.

sumber:
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/component/content/article/37-siklon-tropis/271-perbedaan-antara-siklon-tornado-puting-beliung-water-spout


Skala kerusakan akibat tornado


Skala kerusakan ditemukan oleh Fujita, sehingga disebut skala Fujita atau Fujita Scale.

Rangenya dari F0 sampai F5.

Besaran skala ditentukan berdasarkan kondisi kerusakan di lokasi yang dilewatinya.

Inilah gambar yang berisi penjelasan masing-masing skala. Perhatikan gambar di bawah.


skala kondisi kerusakan puting beliung dari f0 sampai f5 - fujita scale


sumber: http://eoffice.bmkg.go.id/Dokumen/Artikel/Artikel_20180306061619_afcgph_Sebaran-Puting-Beliung-di-Pulau-Jawa.pdf , halaman 2



Informasi tambahan tentang puting beliung


1. Puting beliung berpotensi besar terjadi pada saat musim pancaroba dan musim hujan.

2. Di Indonesia, berdasarkan pengamatan yang dilakukan periode 2006 sampai 2008, puting beliung umumnya terjadi di siang hari, antara jam 12.00 sampai jam 18.00

3. Kejadian puting beliung umumnya tidak akan terjadi di tempat yang sama pada rentang waktu singkat, dalam arti tidak ada puting beliung susulan.

Sumber:
http://eoffice.bmkg.go.id/Dokumen/Artikel/Artikel_20180306061619_afcgph_Sebaran-Puting-Beliung-di-Pulau-Jawa.pdf , halaman 14


Infografis Siaga puting beliung


Informasi ini penting untuk diketahui terutama yang pada peta di atas ditandai dengan warna merah. Namun penting juga buat kita semua agar dapat mempersiapkan diri dengan baik jika puting beliung terjadi.

Hal-hal yang dilakukan sebelum terjadinya puting beliung, saat terjadi puting beliung, dan pasca puting beliung yang dijelaskan pada gambar di bawah.


Sumber gambar: https://www.bnpb.go.id/publikasi/siaga-bencana/siaga-bencana-puting-beliung.html


Sebelum datangnya puting beliung (pra bencana)


1. Aktif mengikuti sosialisasi dari pemerintah daerah setempat, seperti mengetahui peta rawan puting beliung, tanda-tanda munculnya puting beliung, dan cara berlindung dari puting beliung.

2. Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah rapuh.

3. Mengikuti informasi prakiraan cuaca dari BMKG atau dari pemerintah daerah setempat.

4. Bila tidak ada kepentingan yang mendesak, hindari bepergian ke luar rumah apabila langit tampak awan gelap dan menggantung.

5. Persiapkan lokasi aman (titik dan jalur evakuasi) untuk mengungsi.


Saat terjadinya puting beliung (saat bencana)


1. Perbanyak dzikir dan berdoa kepada Allah Ta'ala serta bertawakkal kepada Nya.

2. Berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman.

3. Segera menjauh dari lokasi kejadian jika memungkinkan.

4. Jika kebetulan sedang di rumah pada saat terjadinya puting beliung, dan rumah tersebut semi permanen atau rumah kayu, maka segeralah keluar rumah untuk mencari perlindungan di tempat lain.

5. Hindari berteduh di bawah pohon besar, di bawah papan reklame / baliho, dan jalur kabel listrik.

6. Bersabar berlindung dan menunggu puting beliung hilang (biasanya terjadi dalam kisaran antara 5 sampai 10 menit).

7. Matikan aliran listrik, peralatan elektronik, gas, kompor, dan lainnya jika berada di dalam rumah.

8. Jika di dalam rumah, jangan dekati pintu atau jendela, tutup dan kunci pintu dan jendela, berlindunglah di tengah ruangan.

9. Jika berada di luar rumah, jangan tiarap di atas tanah, melainkan duduk berlutut sambil melindungi kepala dengan tangan.

10. Jika berada di luar rumah, hindari tiang listrik, papan reklame/baliho, pohon besar, dan lainnya untuk menghindarkan diri dari reruntuhan dan hempasan benda yang terbang.


Setelah bencana (pasca puting beliung)


1. Memeriksa kondisi keluarga dan lingkungan sekitar.

2. Berkoordinasi dengan masyarakat dan petugas resmi setempat untuk menolong para korban.

3. Mendirikan posko penampungan korban.

4. Melaporkan kepada pihak terkait jika ada kerugian dan korban.



Demikian informasi tentang puting beliung, semoga bermanfaat dan dapat menambah kewaspadaan kita akan bencana alam khususnya puting beliung.

0 comments:

Post a Comment