Setelah meringkas ulang buku saku BNPB mengenai Langkah Tanggap Menghadapi Gempabumi pada tulisan sebelumnya, sekarang saya akan menulis ulang summary dari buku saku Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang tsunami.


Mungkin masih banyak yang belum mengetahui dengan pasti apa itu tsunami dan apa penyebabnya, oleh karena itu saya tulis ulang makna tsunami itu dan beberapa penyebabnya dari website BNPB dan dari buku saku BNPB.


Definisi Bencana Alam


Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.


Definisi Tsunami


Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak)


Dua definisi ini diambil dari : https://bnpb.go.id//definisi-bencana


Arti tsunami yang diambil dari buku saku BNPB 


Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu:

tsu, artinya pelabuhan.
name, artinya gelombang.

Sehingga secara umum diartikan sebagai gelombang/ombak yang besar di pelabuhan.

Tsunami dapat diartikan :

Sebagai gelombang laut yang disebabkan oleh:

- gempabumi dengan pusat gempa tektonik di bawah laut
- letusan gunung api di bawah laut
- longsor di bawah laut
- hantaman meteor di laut.


Sumber definisi dari:
Buku saku BNPB
Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana
Edisi 2012
Halaman 7


Penyebab Tsunami


Pada bagian definisi tsunami, telah disinggung sedikit tentang penyebab tsunami.

Sekarang, saya akan ulang beberapa penyebab terjadinya tsunami.

Penyebab terjadinya tsunami adalah:

1. Gempa bumi yang berpusat di laut. Gempa ini diikuti oleh perpindahan masa tanah atau masa batuan (dislokasi) yang sangat besar di bawah laut.

2. Terjadinya longsor di bawah laut.

3. Letusan gunung api di bawah laut (gunung api pulau).

4. Hantaman meteor di laut.



Tanda tanda datangnya tsunami


Umumnya, tsunami datang setelah ada tanda-tanda di bawah:

1. Biasanya didahului dengan gempabumi dengan magnitudo besar diikuti oleh susutnya laut.

Umumnya terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempa dengan waktu tiba gelombang tsunami di pantai.

2. Gelombang air laut datang secara mendadak dan berulang (lebih dari satu kali) dengan energi yang sangat kuat.

Biasanya gelombang yang pertama kali datang belum sekuat gelombang yang datang berikutnya. Jadi anda harus tetap berada di ketinggian setelah gelombang pertama datang karena kemungkinan akan datang gelombang susulan yang lebih kuat energinya.

3. Di Indonesia, rata-rata tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah gempabumi besar yang berpusat di bawah laut.



Gempa bumi yang menyebabkan tsunami


Tidak semua gempabumi yang terjadi menyebabkan tsunami. Ada beberapa gempabumi yang menyebabkan tsunami, diantaranya adalah:

1. Pusat gempa berada di laut (bawah laut).

2. Magnitudo gempa biasanya besar, lebih besar dari 6,8 skala richter.

3. Kedalaman pusat gempa tidak lebih dari 70 km (yaitu gempa bumi dangkal).

4. Pola patahan adalah sesar naik-turun (vertikal).



Langkah langkah menghadapi tsunami


Langkah-langkah ini terbagi tiga, yaitu sebelum terjadi tsunami (tindakan pra tsunami/tindakan preventif), saat terjadinya tsunami, dan pasca-tsunami (setelah terjadinya tsunami).



informasi dan tindakan pra tsunami, saat tsunami, pasca tsunami
Sumber gambar: http://spab.kemdikbud.go.id/gallery/tsunami


Tanggap tsunami


Yang dimaksud tanggap tsunami adalah tindakan yang dilakukan sebelum tsunami terjadi. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko bencana (mitigasi bencana tsunami).

Langkah-langkah tanggap tsunami sebelum tsunami datang:


1. Membangun sistem peringatan dini tsunami (tsunami early warning system).

2. Membangun tempat evakuasi di sekitar pemukiman yang lebih tinggi.

3. Membangun tembok penahan tsunami pada garis pantai yang berisiko.

4. Menanam mangrove (atau tanaman lain) di sepanjang garis pantai untuk meredam tsunami.

5. Meningkatkan pengetahuan masyarakat yang hidup di pinggir pantai tentang tsunami, tanda-tanda tsunami, penyebab tsunami, dan cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami.

6. Melaporkan ke instansi terkait jika ada tanda-tanda datangnya tsunami, seperti: kepala desa, polisi, atau yang lainnya.

7. Siapkan tas siaga bencana, yang berisi alat-alat dan surat-surat penting, P3K, senter dengan battery yang penuh, dan lainnya.


Tangkas tsunami


Yang dimaksud tangkas tsunami adalah tindakan-tindakan yang harus dilakukan ketika tsunami terjadi.

Yang harus dilakukan ketika tsunami datang:


1. Jika berada di sekitar pantai

Setelah gempabumi terjadi, perhatikan air laut. Jika air laut di pantai surut secara tiba-tiba, itu adalah salah satu tanda tsunami akan datang. Maka anda harus segera lari menuju ke tempat yang tinggi, contoh: perbukitan, bangunan tinggi, naik pohon kelapa yang tinggi, dan lainnya). Anda lari menjauhi pantai dan menuju tempat yang tinggi, sambil memberikan informasi kepada orang lain di sekitar pantai agar segera menjauh.

2. Jika sedang di tengah laut.

Jika anda di tengah laut (berada di dalam perahu atau kapal), dan anda mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, janganlah mendekat ke pantai.

Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama tsunami datang dan berakhir, jangan segera turun ke daerah yang rendah karena biasanya gelombang susulan akan kembali menerjang.


3. Jika sedang berada di rumah.

Jika rumah anda dekat pantai, dan saat ada tanda-tanda tsunami datang, maka segera siapkan dan bawa tas siaga bencana, lalu segera ikuti jalur evakuasi atau tempat evakuasi (shelter) yang daerahnya lebih tinggi, dan mengikuti arahan petugas.


Tangguh tsunami


Yang dimaksud tangguh adalah tindakan-tindakan yang dilakukan setelah tsunami menerjang (pasca tsunami).

Langkah atau tindakan yang harus dilakukan setelah tsunami datang adalah:

1. Periksa lingkungan, laporkan kepada petugas pemerintah dan relawan bila ada kerugian atau korban.

2. Jika harus ke shelter (tempat pengungsian), bersabar dan mengikuti arahan dari petugas pemerintah terkait, antri dan tertib ketika ada bantuan datang.

3. Bersama masyarakat membantu korban, jangan lupa menggunakan disinfektan, alas kaki, dan sarung tangan serta masker saat mengevakuasi korban.

4. Hindari daerah yang belum dinyatakan aman oleh petugas terkait.



Itulah langkah-langkah persiapan dan tanggap tsunami, semoga dengan informasi tentang tsunami yang tersebar luas, terutama kepada masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, dapat mengurangi risiko bencana alam tsunami (mitigasi bencana).

Mari kita membantu program pemerintah mitigasi bencana alam dengan menyebarkan informasi yang bersumber dari sumber yang terpercaya dan resmi dari pemerintah.


0 comments:

Post a Comment