Melanjutkan tulisan tentang literasi finansial pada artikel sebelumnya. Kali ini rangkuman saya ambil dari Materi Pendukung Literasi Finansial oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017.


gerakan literasi finansial di keluarga oleh kemdikbud RI



World Economy Forum tahun 2015 memberikan gambaran keterampilan abad 21 yang sebaiknya dimiliki. Keterampilan itu meliputi literasi dasar, kompetensi, dan karakter.

Literasi dasar yang dimaksud adalah scientific literacy, ICT literacy, financial literacy, cultural literacy, civic literacy, numeracy.

Atas dasar itulah saya mengambil tulisan salah satu literasi yang penting untuk diajarkan agar anak kelak mempunyai keterampilan tersebut, yaitu literasi finansial atau literasi keuangan.


Definisi Literasi Finansial


Berdasarkan World Economy Forum, definisi dari literasi finansial adalah:

Ability to understand and apply conceptual and numerical aspects of finance in practice.

Terjemahan bebasnya adalah kemampuan untuk memahami konsep keuangan dan mengaplikasikannya di dalam keseharian.

Sedangkan pengertian literasi finansial pada buku yang saya rangkum ini adalah:

Pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.


Ruang Lingkup materi literasi finansial


1. Pengertian ekonomi, transaksi ekonomi, dan berbagai macam jenis praktiknya.

Contoh materi : barang, jasa, alat tukar, dsb.


2. Earning atau Income

Contoh materi :

- Pengenalan Sumber daya ekonomi

- Sumber daya alam.

- Sumber daya manusia

- Sumber mata pencaharian / profesi untuk pemenuhan kebutuhan dasar.


3. Spending 

Contoh materi :

- Pengenalan konsep belanja sebagai pemenuhan kebutuhan dasar.

- Skala prioritas dalam mengeluarkan uang, konsep kebutuhan vs keinginan.

- Pembiasaan gaya hidup ugahari (gaya hidup sederhana).

- pengenalan ilmu konsumen, dll.


4. Saving

Contoh materi:

- konsep menyimpan uang: menabung, dll.

- konsep asuransi

- konsep investasi


5. Sharing

Contoh materi:

- konsep berbagi: beramal, sedekah, donasi, zakat

- konsep pajak berdasarkan regulasi negara


6. Mengenal contoh-contoh praktik tidak baik (kejahatan finansial) agar menjauhi dan terhindar darinya.

Contoh materi:

- korupsi

- suap

- investasi bodong

- menipu

- dll.


Gerakan Literasi Finansial di Keluarga


Dari rumah, kita bisa melakukan pendidikan literasi finansial kepada anak-anak sejak dini.

Tujuan dari pembelajaran ini adalah terbentuknya karakter baik pad anak, disiplin, integritas, seperti bergaya hidup ugahari, jujur, menabung, dermawan, memiliki kemampuan mencari nafkah yang halal baik melalui jalur profesional maupun wirausaha mandiri, mampu berinvestasi, dan lainnya.

Faktor pendukung pembelajaran literasi keuangan di rumah


1. Adanya bahan bacaan baik buku, e-book, artikel online (seperti tulisan di blog ini) tentang literasi finansial.

2. Orang tua hendaknya mengikuti pelatihan literasi keuangan, baik sifatnya formal maupun non-formal, minimal membaca artikel online di website yang menyediakan informasi literasi keuangan.

3. Adanya laboratorium finansial agar anak dapat praktik pengaplikasian kegiatan finansial, seperti menggunakan produk keuangan bersama anak seperti tabungan (celengan) di rumah, rekening tabungan di bank, dan seterusnya.

4. Menambah pengetahuan tentang finansial seperti cara menghasilkan uang dari berbagai macam mata pencaharian, menghasilkan barang atau jasa, dst. sehingga bisa memaparkan/memberikan informasi yang lengkap kepada anak.

5. Mengajak anak terlibat dalam kegiatan finansial, seperti merumuskan perencanaan keuangan, transaksi jual beli di pasar, mengambil keputusan liburan, kapan membeli mainan baru, berlatih menunda kesenangan untuk sebuah tujuan finansial bersama, berlatih mengatur uang yang didapat anak (dari uang saku, angpau, dll) , dan seterusnya.


0 comments:

Post a Comment