Social skills adalah salah satu soft skills yang harus dilatih kepada anak sejak dini. Inti dari aktivitas pembelajaran soft skills adalah pembiasaan secara konsisten dan terus menerus sehingga tertanam di benak anak, sehingga ia melakukan sesuatu aktivitas yang positif, ia melakukannya secara spontan (baca: sudah menjadi bagian dari karakter anak).

Makna Dasar Social Skill 


Social skill adalah kemampuan komunikasi yang membuat seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain secara baik dan efektif.

Dalam masyarakat kita dikenal dengan istilah bersosialisasi.

Bersosialiasi artinya bukan hanya berteman atau bergaul.

Ada asumsi bahwa orang yang mempunyai banyak teman apalagi yang mempunyai banyak jaringan (network) adalah orang yang pintar bersosialisasi.

Ada hal yang perlu diluruskan sedikit dalam hal ini, terutama yang ditanamkan di rumah kami.

Nilai di keluarga kami yang kami tanamkan kepada anak adalah mencari "sebaik-baik" teman bukan "sebanyak-banyak" teman (yang ideal tentunya banyak dan baik).

Buat apa mempunyai banyak teman jika teman itu kurang baik, yang memberikan pengaruh buruk kepada kita. Lebih baik mempunyai teman yang lebih sedikit namun yang berkualitas, yang baik, yang berinteraksi dengannya dapat membuat kita dan teman menjadi pribadi yang lebih baik dan saling tolong-menolong dalam kebaikan.

Satu lagi yang perlu ditekankan disini bahwa kemampuan bersosialisasi (social skills) intinya adalah kemampuan memahami diri sendiri dan kemampuan memahami orang lain sehingga menghasilkan interaksi yang baik dengan orang lain.


mengajarkan anak keterampilan bersosialisasi atau social skill



Indikator kemampuan bersosialisasi yang baik 


1. Kemampuan untuk empati: menunjukkan support kepada orang lain.

2. Kemampuan memberikan informasi personal kepada orang lain, dapat memilah mana informasi yang privasi dan mana informasi yang boleh dibagikan kepada orang lain.

3. Kemampuan untuk menolak permintaan dari orang lain, yaitu permintaan yang privasi atau yang tidak masuk akal, dan setersunya.

4. Kemampuan untuk memulai percakapan dengan orang lain, mengenalkan diri kepada orang lain, mengetahui informasi dari orang lain.

5. Kemampuan untuk mengakhiri pembicaraan dengan orang lain dengan baik.

6. Kemampuan meminta maaf jika melakukan kesalahan kepada orang lain.

7. Kemampuan memberi maaf jika orang lain melakukan kesalahan kepadanya.

8. Kemampuan untuk menyayangi yang lebih muda darinya.

9. Kemampuan untuk menghormati yang lebih tua darinya.

10. Kemampuan untuk membantu orang lain, seperti meringankan kesulitan orang lain, dan seterusnya.

11. Kemampuan membaca bahasa tubuh (gesture) orang lain, apakah orang itu meresponnya dengan baik atau tidak, non-verbal communication, kontak mata ketika bercakap, ekspresi muka, suara, dll.

12. Kemampuan mengatasi konflik.

13. Kemampuan mengekspresikan perasaannya dengan baik.

14. Kemampuan bercakap, contoh: kemampuan memilih topik yang cocok dengan lawan bicara, dengan situasi dan kondisi, dan seterusnya.

15. Kemampuan untuk berbagi, contoh: berbagi mainan dengan kakak/adik, teman, dan lainnya.

16. Kemampuan komunikasi di berbagai media, contoh: telephone, surat, email, social media, dan lainnya.

17. Kemampuan mendengar orang lain.

18. Kemampuan mengikuti aturan baku di masyarakat.


Pembelajaran social skill


Pembelajaran dimulai dari sejak dilahirkan, di rumah, dan dilanjutkan karena social skill dipelajari, dilatih, dipraktekkan seumur hidup.

Orang tua hendaknya terus melatih dan membiasakan interaksi sosial yang baik, dimulai dari dalam rumah (antar keluarga, adik, kakak, ayah, bunda), tetangga terdekat, teman sebaya, kerabat, dan orang lain.

Latihan dan praktik pembelajaran social skill


Salah satu pembelajaran adalah dengan bertanya kepada anak tentang kehidupan sehari-hari, misalnya apa respon ananda tentang suatu aktivitas keseharian.

Tujuan aktivitas pembelajaran ini adalah agar ananda dapat mempraktikkan kecakapan sosial ini dalam kehidupan sehari-hari.

Cobalah tanyakan pertanyaan seperti contoh di bawah, lalu cobalah ananda tulis jawaban pertanyaannya, kemudian diskusikan dengan ananda.

Saat diskusi, inilah kesempatan emas orang-tua untuk menanamkan pembelajaran social skills serta adab dan akhlak yang baik.

Contoh pertanyaan dan jawaban:


1. Hal apa saja yang dapat kamu lakukan untuk membuat temanmu senang?

2. Sebutkan kejadian apa saja yang membuat kamu harus berkata maaf kepada temanmu?

3. Sebutkan kejadian apa saja yang membuat kamu harus berkata terima kasih kepada temanmu?

4. Bagaimana cara kamu mengekspresikan perasaan senangmu kepada adikmu yang telah menolongmu?

5. Bagaimana sikap kamu ketika temanmu mengucapkan kata yang jelek (mengata-ngatai atau mengejek kamu)?

6. Ketika ada seseorang yang baru pindah sekolah datang ke kelasmu, bagaimana caramu untuk berkenalan dengannya?

7. Apa sikapmu ketika mainan yang kamu mainkan diinginkan oleh adikmu (adikmu ingin memainkan mainanmu)?

8. Bagaimana cara kamu memperkenalkan diri kepada teman ayahmu yang baru kamu temui?

9. Bagaimana cara kamu menawarkan bantuan kepada ibu kamu yang sedang bekerja membereskan rumah?

10. Saat ditunjuk menjadi ketua kelas, bagaimana sikap kamu ketika ada temanmu yang ribut di kelas?

11. Ketika kamu sedang asyik bermain dan mengobrol dengan teman, bagaimana cara kamu mengakhirinya karena kamu mau pulang dan janji mau membantu ibu di rumah?

12. Ketika kamu bertemu dengan bapaknya temanmu di jalan, apa sikapmu?

13. Ketika kamu tak sengaja menginjak kaki temanmu, apa sikapmu?


Contoh jawabannya:

1. Senyum dihadapannya, mendengar ceritanya, menolongnya.

2. Ketika saya berbuat salah kepadanya baik disengaja maupun tidak disengaja.

3. Ketika teman saya menjelaskan pelajaran yang saya belum mengerti di sekolah.

4. Mengucapkan terima kasih kepadanya, mencium kening adik.

5. Bersabar dan tidak membalasnya.

6. Berinisiatif mengajak salaman, menyapa, dan mengenalkan diri lebih dahulu.

7. Berbagi mainan dengan adik.

8. Bersalaman dengannya, menyebutkan nama saya seraya menyebutkan bahwa saya anak Pak xxxx.

9. Berkata kepada beliau,"ibu, ada yang bisa saya bantu?"

10. Mengajaknya ngobrol empat mata dan menasehatinya.

11. Berkata dengan baik dan sopan,"maaf ya, saya pulang dulu karena mau bantu ibu di rumah."

12. Mengucapkan salam kepadanya, bersalaman, dan memberikan senyum kepadanya.

13. Meminta maaf sambil menunjukkan rasa penyesalan.


Itulah contoh aktivitas pembelajaran social skills diantara contoh-contoh aktivitas pembelajaran lainnya yang dapat anda lakukan.

Semoga dapat menjadi inspirasi dan dapat dipraktekkan bersama anak-anak.

0 comments:

Post a Comment