Pendahuluan
Pernahkah Anda merasa melakukan sesuatu secara otomatis, tanpa perlu berpikir panjang? Misalnya, rutinitas pagi hari seperti menggosok gigi atau menikmati secangkir kopi untuk memulai hari.
Kebiasaan (habit) adalah perilaku yang kita lakukan secara otomatis, dipicu oleh situasi tertentu, dan membutuhkan sedikit sekali usaha sadar.
Kebiasaan terbentuk melalui pengulangan tindakan berulang kali dalam situasi yang spesifik.
Artikel ini akan mengajak Anda untuk memahami sains di balik pembentukan kebiasaan, beserta tantangan dan strategi untuk memanfaatkannya dalam pencapaian tujuan.
Proses Pembentukan Kebiasaan
Awalnya, sebuah perilaku didorong oleh niat dan tujuan tertentu. Seiring berjalannya waktu, dengan pengulangan terus-menerus, perilaku tersebut menjadi kebiasaan. Pergeseran terjadi dari kontrol sadar ke respon otomatis.
Saya ambil contoh, bayangkan seseorang yang memulai rutinitas olahraga harian. Pada awalnya, ia secara sadar memutuskan untuk berolahraga. Namun, seiring dengan pengulangan yang konsisten, hal tersebut menjadi kebiasaan. Sekarang, ketika ia melihat pakaian olahraga atau melangkah ke pusat kebugaran, keinginan untuk berolahraga terpicu secara otomatis.
Tantangan dalam Perubahan Perilaku
Mengubah perilaku lama menjadi kebiasaan baru bukanlah hal yang mudah.
Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti:
- Upaya kognitif: Membentuk kebiasaan baru membutuhkan usaha sadar di awal. Kita perlu fokus dan mengingat untuk melakukan perilaku tersebut.
- Motivasi yang bersaing: Terkadang, kita memiliki keinginan lain yang lebih kuat dan dapat menghambat pembentukan kebiasaan baru.
- Faktor eksternal: Lingkungan dan kondisi di sekitar kita dapat mempersulit perubahan perilaku.
Lalu, bagaimana membentuk kebiasaan baru yang baik? Simak strateginya di bawah ini.
Strategi Membentuk Kebiasaan Baru
Meskipun ada tantangan, kabar baiknya adalah kita bisa memanfaatkan strategi untuk membentuk kebiasaan baru:
Habit Stacking (Penumpukan Kebiasaan)
Strategi ini mengaitkan perilaku baru dengan rutinitas yang sudah ada. Misalnya, setelah shalat subuh langsung tidur (kebiasaan lama), lakukan jalan kaki sepuluh menit setelah shalat subuh (kebiasaan baru). Dengan cara ini, kita memanfaatkan kebiasaan lama sebagai pemicu untuk perilaku baru.
Kaizen
Strategi ini berfokus pada peningkatan kecil, namun dilakukan secara harian (bahkan hanya 1%). Seiring berjalannya waktu, peningkatan kecil ini akan terakumulasi menjadi perubahan yang signifikan.
Contoh: Jika Anda ingin lebih banyak membaca, tumpuk kebiasaan membaca dengan ritual kopi pagi Anda. Lama-kelamaan, membaca menjadi bagian dari rutinitas harian.
Konsep Peningkatan Berkelanjutan
Peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) adalah pendekatan yang menekankan kemajuan bertahap dari waktu ke waktu. Langkah kecil yang dilakukan secara konsisten akan membawa hasil yang signifikan.
Sebagai contoh, bayangkan seorang developer software yang berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan coding mereka setiap hari. Setiap hari, mereka belajar konsep baru atau mempraktikkan teknik tertentu. Dalam hitungan bulan, keahlian mereka akan berkembang secara eksponensial.
Pesan pentingnya: Lakukan peningkatan yang kecil dan bertahap namun konsisten , karena pada akhirnya hal tersebut akan berdampak besar.
Kesimpulan
Kebiasaan membentuk kehidupan kita. Dengan memahami sains di balik pembentukan kebiasaan, kita dapat secara sadar membentuk perilaku dan mencapai tujuan.
Mulai terapkan strategi seperti habit stacking dan kaizen untuk memanfaatkan kekuatan rutinitas.
Ingat, kemajuan kecil dan konsisten adalah kunci untuk mencapai perubahan yang besar dan langgeng.
No comments